Skip to content

PERSIAPAN AKTIVITAS DI AIR

12/08/2008

KESELAMATAN DI AIR

Hal yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran aktivitas air agar tidak terjadi kecelakaan maka usaha-usaha pencegahan, kewaspadaan dan antisipasi perlu ditekankan dalam kegiatan pembelajaran pada siswa. Hal ini harus ditekankan kepada siswa, baik saat belum berada di air atau bahkan saat di dalam air. Kemampuan untuk mengapung, meluncur, berputar haluan, terjun, menekuk tubuh, menyelam, timbul, dan berputar di tempat dalam keadaan tanpa berat dapat membawa kesenangan tersendiri untuk merasa nyaman di air bagaikan merasa di rumah sendiri. Kemampuan itulah yang harus dikuasai sebelum belajar renang.

Pada umumnya, orang yang dapat mengatasi berbagai kondisi di air akan lebih aman dari pada orang yang tidak dapat berenang. Namun demikian, bukan berarti seoraang perenang tidak dapat tenggelam. Bahkan perenang terbaik sekalipun akan menghadapi kesulitan dalam situsi dimana dirinya cidera atau sangat lelah sehingga dapat tenggelam..

Keselamatan jiwa anak merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh guru. Untuk itu, sejak awal kepada siswa harus diajarkan tata cara memasuki daerah kolam renang/danau/sungai/lingkungan yang dituju. Baik aturan oleh guru maupun peraturan lingkungan kolam. Ketakutan yang berlebihan terhadap air tidak ada gunanya, tetapi rasa segan terhadap hukum-hukum fisik yang mengatur air tersebut sangat diperlukan. Hati-hati merupakan kunci dari keselamatan, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivitas di air:

  1. Jangan berenang sendirian. Aktivitas di air perlu di dampingi seseorang untuk dimintai pertolongan dalam keadaan darurat.
  2. Kenali daerah di mana akan melakukan aktivitas di air, seperti kedalaman air karena bahaya-bahaya tersembunyi tidak terlihat dari atas permukaan air.
  3. Jangan memasukkan sesuatu/makanan di mulut sewaktu berenang. Pola pernafasan dalam renang memerlukan kerongkongan dan mulut yang kosong.
  4. Hindari makan besar dalam rentang satu jam sebelumnya untuk melakukan aktivitas renang.
  5. Jangan berlari-larian, dorong-dorongan atau kuda-kudaan di tepi kolam. Daerah pelataran kolam biasanya basah, licin, dan kecelakaan dapat dengan mudah terjadi.

Untuk membantu berlatih akitivitas air khususnya pembelajaran renang dibutuhkan alat-alat, seperti: papan pelampung (kickboard), sabuk pelampung (float belt), pelampung kaki (pull buoy atau leg float), masker (Mask), snorkel, kacamata renang (goggles), penjepit hidung (noseclip), sepatu katak (fins) dan kaos kaki, stopwatch, dan sebagainya. Dari beberapa alat tersebut yang dominan dan dipergunakan untuk berlatih yaitu; kacamata renang, papan pelampung, fins dan pelampung kaki.

Peralatan aktivitas di air

Sebagai alat bantu mengapung yang sebagian besar anak belajar mengapung sulit mempertahankan posisi mengapung telungkup terutama agar anggota tubuh bagian bawah berada di perumuaan air. Agar membantu hal tersebut, sebenarnya banyak alat bantu saat berlatih mengapung yang dijual berupa berbagai bentuk, seperti : pelampung bebek-bebekan, pelampung donat, pelampung lengan, dan sebagainya. Namun jika Saudara tidak mendapatkan dan menguji tingkat kreatifitas Saudara maka dapat memanfaatkan botol-botol bekas minuman dimanfaatkan sebagai pelampung baik untuk bagian atas tubuh atau bagian bawah tubuh. Karena mengapung adalah posisi seluruh bagian tubuh berada pada permukaan air, maka Saudara dapat merangkai botol-botol bekas diikat dengan menjadi seperti float belt sehingga dapat dipasang di pinggang agar tubuh bagian bawah dapat terangkat saat belajar meluncur pada posisi streamline atau segaris dengan permukaan air.

2 Comments leave one →
  1. dhea permalink
    15/11/2011 7:09 pm

    bisa saya pesan kaca mata sekaligus alat yang di pkai di kaki,,,???
    kalau ada saya pesan ya,,,???

Leave a comment