Skip to content

Cidera oh … Gagal Bulutangkis

08/06/2011
tags:
Sprain sedang, 36 jam gak bisa jalan, 40 di massage baru ok

Cidera oh cidera …. Ya sore ini Rabu (8/6) jadwalnya teman-teman di kantor bermain bulutangkis, selain pada hari Jum’at pagi. Sebelum bergegas mempersiapkan di gedung serbaguna (GOR), empat diantara kami satu ruangan sudah negosiasi bahwa akan berpatner dan ingin melakukan pertandingan khusus. Apalagi ada dua teman yang kebetulan lagi libur tugas dari Malaysia yang sudah berlangsung hampir dua tahun, dalam dua minggu ini setiap jadwal latihan selalu bertandang ke GOR. Gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk aktifitas olahraga difungsikan untuk tiga lapangan bulutangkis, atau satu lapangan basket, atau dua lapangan voli.

Bersama empat rekan lainnya (Imam, Hardiyanto, Suhardi, dan Abdullah) saat waktunya, maka kami turun dan menuju ke lapangan yang ternyata sudah ada satu lapangan yang sudah digunakan untuk bermain. Maka kami memilih memanfaatkan lapangan tengah dari dua lapangan lainnya untuk melakukan pukulan-pukulan ringan, setelah sebelumnya hanya melakukan pemanasan ringan dan peregangan (biasanya jogging lima keliling terlebih dahulu). Belum menghabiskan satu suttlechock rusak, bersamaan saat ingin mengembalikan bola tinggi di belakang maka sedikit lompat untuk smash dan kleeeek …. Ternyata saat mendaratkan kaki, bertepatan itu pula kaki kiri mendarat dengan tidak sempurna (lateral atau outside). Ah … kaki kiriku terkilir / kesleo alias cedera pada pergelangan kaki (akibat sprain lateral ankle). Karena kaki kiri cidera, maka dengan sedikit merintih berusaha bangun dan mengembalikan posisi kaki agar pulih namun ternyata tidak bisa pula. Akhirnya minta bantuan teman untuk rekondisi posisi, tarik-putar berlawanan jarum jam dan sebaliknya dan tekan ke posisi semula. Ternyata tidak bisa pula berdiri normal, selanjutnya dengan sedikit pincang keluar lapangan untuk berada di tempat duduk tunggu.

Selanjutnya berpikir untuk mencari benda yang dingin, tetapi di tempat penjualan minuman tidak ada batu es maka dengan dua botol minuman (Pocari sweat, bukan promosi lho) yang dingin kukompres di bagian-bagian yang terasa cidera. Setelah beberapa menit dikompres benda dingin salah satu teman mas Tonik menawarkan obat yang disemprotkan  (spray ) yang biasa digunakan untuk tindakan darurat cidera, maka sedikit hilang rasa nyeri itu dan akhirya satu jam kemudian bisa jalan waluupun sedikit pincang harus mempersiapkan untuk pulang ke rumah. Maka dengan diikat kaos pada pergelangan kaki untuk mengurangi dampak yang lebih parah saat mengendarai motor pulang ke rumah, maka tak lupa mampir sebentar ke apotik untuk membeli Tensocrepe guna memberikan penekanan pada cidera dengan system dibalut atau perban saat di rumah agar tidak semakin parah jika digerakkan.

Saat sholat magrib tiba, maka kami bersama dua putriku (Khanza dan Alya) yang berumur 3,5 dan 5,5 tahun membujuk untuk mempersiapkan sholat magrib. Karena masa belajar sholat untuk Alya diberi tanggung jawab sholat magrib saja setiap harinya, tanpa atau ada ayah dan bundanya. Terutama kalau libur kami bisa melaksanakan sholat magrib berjaah di rumah, sekaligus mengajari dan mengontrol. Pada saat melaksanakan sholat magrib ternyata benar-benar berasa sakitnya, dengan keterbatasan gerak maka gerakan sholat saat duduk tahiyat pun terganggu sehingga dilaksanakan semampunya.

Saat sholat isya’ maka benar-benar pergelangan kaki nyeri berat sehingga tidak bisa digunakan untuk berjalan, sehingga kalau tidak menggunakan bantuan harus berjalan kaki dengan satu kaki alias angkling. Setelah mamanya pulang maka segera minta tolong agar membelikan suplemen vitamin dan kalsium (CDR), serta obat param kocok untuk malam hari agar kehangatannya bisa terjaga serta mengurangi sedikit nyeri. Maka berharap untuk 24 jam kemudian bisa ditangani dengan pemijatan, karena saat sebelum pulang tadi sore sudah janjian dengan Hardiyanto, teman yang biasa menangani cidera agar hari Jum’at melakukan pemijatan.

Sepertinya malam ini harus merasakan nyeri dan sakit di pergelangan kaki, dan aktifitas esok hari tidak bisa berlangsung alias istirahat di rumah. Maka merancang tugas-tugas di luar kantor dengan mengisi tugas di blog agar jam belajar tatap muka bisa digantikan dengan tugas lainnya. Semoga cidera ini tidak berlama-lama dan setelah ditangani untuk beberapa hari ke depan bisa beraktifitas normal, walaupun untuk aktifitas olahraga harus diurungkan dahulu. Ya Allah Yang Maha Melimiki Penyembuhan, semoga Engkau berikan hikmah dari sakit ini. Amin ya Rabbal ‘alamin.

No comments yet

Leave a comment